Berkunjung Ke Museum Siginjei
Wednesday, September 23, 2015
Assalamu'alaikum wr wb
Kali ini saya akan mencoba membagikan pengalaman saya berkunjung ke museum siginjei jambi.
Sebelumnya kita lihat dulu deskripsi singkat tentang museum siginjei ini.
Museum Siginjei mulai di bangun pada tanggal 18 Februari 1981 oleh Gubernur Jambi, Masjchun Sofwan, SH. Diresmikan oleh Menteri Pendidikan Prof.Fuad Hasan pada tanggal 6 Juni 1988 dengan nama Museum Negeri Provinsi Jambi kemudian pada tanggal 30 Oktober 2012 berganti nama menjadi Museum Siginjei. Bentuk bangunan bercorak arsitektur tradisional Jambi yaitu Rumah Kajang Lako dan Rumah Larik (Panjang) yang disesuaikan dengan keperluan teknik permuseuman. Bentuk Rumah Kajang Lako dituangkan pada bangunan gedung induk dan auditorium, sedangkan bentuk Rumah Larik (Panjang) dituangkan pada gedung administrasi, gedung storage, dan gedung konservasi/preparasi. Museum yang dibangun diatas tanah seluas 13.350 meter persegi, dengan luas bangunan 4.000 meter persegi ini menyimpan beraneka ragam benda peninggalan sejarah dan budaya Jambi. Koleksi yang terdapat dalam Museum dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, seperti: biologika, geologika, arkeologika, etnografika, numismatika, heraldika, dan keramalogika. Keistimewaan koleksinya berjumlah sekitar 2.855 buah. Sesuai dengan visinya, Museum siginjei Jambi, hendak menjadikan cermin budaya dan pesona wisata daerah Jambi, salah satu kegiatan tetap yang ditampilkan pada pameran tetap yang dapat dikunjungi setiap hari/jam kerja. Pameran tetap merupakan suatu alur cerita budaya daerah dan potensinya.
Sumber : Blog Museum Siginjei
Oke kita lanjut ke cerita, pertama kali masuk kami disuruh masuk keruangan untuk melihat video sejarah jambi, bagaimana sistem perdagangannya , bagaimana ada nya agama masuk ke jambi , dan lain sebagainya.
Dapat di simpulkan bahwa dalam video tersebut memperlihatkan kalau jambi adalah jalur perdagangan tersibuk di asia, dan dengan adanya candi muaro jambi membuktikan bahwa jambi pada abad ke 7 telah maju.
Setelah menonton video dan ada beberapa sesi tanya jawab, selanjutnya kami dipandu untuk melihat lihat isi museum siginjei ini.
Pistol VOC , Digunakan pada bulan oktober abad 17 hingga tahun 1980
Alqur'an tulis tangan oleh K.H. Ahmad Somad di atas kertas eropa pada abad ke 19 Masehi
Tempayan, Dari Birma ( Myanmar ) abad 16-17 M ditemukan di pelabuhan dagang Kuala Tungkal Kab. Tanjung Jabung Barat.
Beberapa hewan yang sudah di awetkan
Lesung jangkit dan alat alat untuk mengolah hasil padi
Pakaian pengantin Suku Melayu Jambi dan Suku Pindah
Perahu Lajur, perahu ini di buat dengan 1 batang pohon yang sangat besar cukup untuk mengangkut satu keluarga besar dan di gunakan untuk bersilaturahmi pada saat itu, namun sekarang telah di alih fungsikan sebagai perlombaan
Mesin Cetak Uang, Panjang 2025 cm lebar 1303 cm dan tinggi 83 cm
Nah itulah tadi beberapa koleksi museum siginjei yang dapat saya bagikan di blog ini, dan masih banyak lagi koleksi koleksi yang ada di museum siginjei ini silahkan datang langsung ke museum untuk melihat koleksi yang lebih lengkap.
Dan setelah selesai di pandu dan berkeliling melihat koleksi yang ada di museum ini, kami diberi beberapa arahan oleh dosen kami sebelum akhirnya pulang ke rumah masing masing.
Itulah tadi sedikit pengalaman saya dalam berkunjung ke museum siginjei, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini, saya akhiri wassalamu'alaikum wr wb
Kali ini saya akan mencoba membagikan pengalaman saya berkunjung ke museum siginjei jambi.
Sebelumnya kita lihat dulu deskripsi singkat tentang museum siginjei ini.
Museum Siginjei mulai di bangun pada tanggal 18 Februari 1981 oleh Gubernur Jambi, Masjchun Sofwan, SH. Diresmikan oleh Menteri Pendidikan Prof.Fuad Hasan pada tanggal 6 Juni 1988 dengan nama Museum Negeri Provinsi Jambi kemudian pada tanggal 30 Oktober 2012 berganti nama menjadi Museum Siginjei. Bentuk bangunan bercorak arsitektur tradisional Jambi yaitu Rumah Kajang Lako dan Rumah Larik (Panjang) yang disesuaikan dengan keperluan teknik permuseuman. Bentuk Rumah Kajang Lako dituangkan pada bangunan gedung induk dan auditorium, sedangkan bentuk Rumah Larik (Panjang) dituangkan pada gedung administrasi, gedung storage, dan gedung konservasi/preparasi. Museum yang dibangun diatas tanah seluas 13.350 meter persegi, dengan luas bangunan 4.000 meter persegi ini menyimpan beraneka ragam benda peninggalan sejarah dan budaya Jambi. Koleksi yang terdapat dalam Museum dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, seperti: biologika, geologika, arkeologika, etnografika, numismatika, heraldika, dan keramalogika. Keistimewaan koleksinya berjumlah sekitar 2.855 buah. Sesuai dengan visinya, Museum siginjei Jambi, hendak menjadikan cermin budaya dan pesona wisata daerah Jambi, salah satu kegiatan tetap yang ditampilkan pada pameran tetap yang dapat dikunjungi setiap hari/jam kerja. Pameran tetap merupakan suatu alur cerita budaya daerah dan potensinya.
Sumber : Blog Museum Siginjei
Oke kita lanjut ke cerita, pertama kali masuk kami disuruh masuk keruangan untuk melihat video sejarah jambi, bagaimana sistem perdagangannya , bagaimana ada nya agama masuk ke jambi , dan lain sebagainya.
Dapat di simpulkan bahwa dalam video tersebut memperlihatkan kalau jambi adalah jalur perdagangan tersibuk di asia, dan dengan adanya candi muaro jambi membuktikan bahwa jambi pada abad ke 7 telah maju.
Setelah menonton video dan ada beberapa sesi tanya jawab, selanjutnya kami dipandu untuk melihat lihat isi museum siginjei ini.
Gong Perunggu & Arca Dipalaksmi
Arca Avolokitaswara
Tanduk Bertuliskan Incung
Alqur'an tulis tangan oleh K.H. Ahmad Somad di atas kertas eropa pada abad ke 19 Masehi
Tempayan, Dari Birma ( Myanmar ) abad 16-17 M ditemukan di pelabuhan dagang Kuala Tungkal Kab. Tanjung Jabung Barat.
Beberapa hewan yang sudah di awetkan
Lesung jangkit dan alat alat untuk mengolah hasil padi
Pakaian pengantin Suku Melayu Jambi dan Suku Pindah
Perahu Lajur, perahu ini di buat dengan 1 batang pohon yang sangat besar cukup untuk mengangkut satu keluarga besar dan di gunakan untuk bersilaturahmi pada saat itu, namun sekarang telah di alih fungsikan sebagai perlombaan
Mesin Cetak Uang, Panjang 2025 cm lebar 1303 cm dan tinggi 83 cm
Nah itulah tadi beberapa koleksi museum siginjei yang dapat saya bagikan di blog ini, dan masih banyak lagi koleksi koleksi yang ada di museum siginjei ini silahkan datang langsung ke museum untuk melihat koleksi yang lebih lengkap.
Dan setelah selesai di pandu dan berkeliling melihat koleksi yang ada di museum ini, kami diberi beberapa arahan oleh dosen kami sebelum akhirnya pulang ke rumah masing masing.
Itulah tadi sedikit pengalaman saya dalam berkunjung ke museum siginjei, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini, saya akhiri wassalamu'alaikum wr wb
Related Posts